Senin, 27 Juli 2015

Apa Itu Makannan Manna dan Salwa?


[Khazanah]:Bani Israil adalah suatu bangsa yang telah banyak Allah berikan kenikmatan kepada mereka. Salah satunya adalah banyak Nabi dan Rasul yang diutus untuk membimbing mereka. Akan tetapi mereka tidak banyak bersyukur, membangkang sampai pada tahap membunuh para Nabi.
Allah berfirman mengenai Bani Israil,

إِسْرَائِيلَ اذْكُرُواْ نِعْمَتِيَ الَّتِي أَنْعَمْتُ عَلَيْكُمْ وَأَنِّي فَضَّلْتُكُمْ عَلَى الْعَالَمِينَ,

Wahai Bani Israil ingatlah nikmat-nikmat-Ku yang telah kuberikan pada kalian dan Aku lebihkan kalian di atas seluruh alam” (AL-Baqarah: 47)

Berbagai macam mukjizat para nabi mereka lihat dan mereka rasakan akan tetapi hati mereka masih saja keras dan tidak yakin mengenai perintah Rabb mereka.
Mereka diberi rezeki manna dan salwa
Suatu ketika mereka kelaparan, maka mereka diberikan nikmat oleh Allah Ta’ala, yaitu diturunkan dan diberi rezeki kepada mereka berupa makanana yang disebutkan dalam Al-Quran yaitu Manna dan Salwa.

وَظَلَّلْنَا عَلَيْكُمُ الْغَمَامَ وَأَنزَلْنَا عَلَيْكُمُ الْمَنَّ وَالسَّلْوَى كُلُوا مِن طَيِّبَاتِ مَا رَزَقْنَاكُمْ وَمَا ظَلَمُونَا وَلَكِن كَانُوا أَنفُسَهُمْ يَظْلِمُونَ

Dan Kami naungi kamu dengan awan, dan Kami turunkan kepadamu “manna” dan “salwa”. Makanlah dari makanan yang baik-baik yang telah Kami berikan kepadamu. Dan tidaklah mereka menganiaya Kami, akan tetapi merekalah yang menganiaya diri mereka sendiri (.al-Baqarah: 57)
Mengenai Manna dan Salwa, syaikh As-Sa’di rahimahullah menjelaskan

وهو اسم جامع لكل رزق حسن يحصل بلا تعب، ومنه الزنجبيل والكمأة والخبز وغير ذلك.{وَالسَّلْوَى} طائر صغير يقال له السماني، طيب اللحم، فكان ينزل عليهم من المن والسلوى ما يكفيهم
 “Manna adalah istilah makanan yang diperoleh dengan cara yang mudah (tidak bersusah payah) seperti jahe, biji-bijian, roti (gandum) dan lain-lain. Adapun Salwa adalah burung kecil yang memiliki daging lembut dan enak. Maka diturunkan kepada mereka manna dan Salwa yang mencukupkan bagi mereka” (tafsir As-Sa’di hal. 52)

Ketidaksabaran Bani Isra’il

Bani Israil tidak bersyukur, malah mereka sangat cepat bosan terhadap makanan. Sehingga mereka malah menantang dan meminta nabi Musa agar mengeluarkan makanan lagi untuk mereka.
Allah Ta’ala berfirman,

وَإِذْ قُلْتُمْ يَا مُوسَىٰ لَنْ نَصْبِرَ عَلَىٰ طَعَامٍ وَاحِدٍ فَادْعُ لَنَا رَبَّكَ يُخْرِجْ لَنَا مِمَّا تُنْبِتُ الْأَرْضُ مِنْ بَقْلِهَا وَقِثَّائِهَا وَفُومِهَا وَعَدَسِهَا وَبَصَلِهَا ۖ قَالَ أَتَسْتَبْدِلُونَ الَّذِي هُوَ أَدْنَىٰ بِالَّذِي هُوَ خَيْرٌ ۚ اهْبِطُوا مِصْرًا فَإِنَّ لَكُمْ مَا سَأَلْتُمْ ۗ وَضُرِبَتْ عَلَيْهِمُ الذِّلَّةُ وَالْمَسْكَنَةُ وَبَاءُوا بِغَضَبٍ مِنَ اللَّهِ ۗ ذَٰلِكَ بِأَنَّهُمْ كَانُوا يَكْفُرُونَ بِآيَاتِ اللَّهِ وَيَقْتُلُونَ النَّبِيِّينَ بِغَيْرِ الْحَقِّ ۗ ذَٰلِكَ بِمَا عَصَوْا وَكَانُوا يَعْتَدُونَ

“Dan (ingatlah), ketika kamu berkata, “Hai Musa, kami tidak bisa sabar (tahan) dengan satu macam makanan saja, oleh sebab itu mohonkanlah untuk kami kepada Rabbmu, agar Dia mengeluarkan bagi kami dari apa yang ditumbuhkan bumi, yaitu sayur-mayurnya, ketimunnya, bawang putihnya, kacang adasnya, dan bawang merahnya.” Musa berkata, “Maukah kamu mengambil yang lebih rendah sebagai ganti dari yang lebih baik ? Pergilah kamu ke suatu kota, pasti kamu memperoleh apa yang kamu minta !” Lalu ditimpahkanlah kepada mereka kenistaan dan kehinaan, serta mereka mendapat murka dari Allâh. Hal itu (terjadi) karena mereka selalu mengingkari ayat-ayat Allâh dan membunuh para nabi tanpa sebab yang benar. Yang demikian itu (terjadi) karena mereka selalu berbuat durhaka dan melampaui batas.” (al-Baqarah:61)

Demikianlah, Bani Israil, bangsa yang sangat pembangkang dan tidak bersyukur. Sehingga mereka dibinasakan dan disiksa oleh Allah ‘Azza wa Jalla.

sumber:muslimafiyah.com

7 Amalan Sunnah Rasulullah S.A.W yang Harus Anda Ikuti

[Khazanah]:Rasulullah SAW bersabda : "Marhaban bil Muthohhir” (selamat datang bulan pembersih), dan beliau mengulang ungkapan tersebut sebanyak tiga kali. Ketika itu para sahabat bertanya: Siapa yang engkau maksud dengan bulan pembersih itu ya Rasulullah…? Lalu Rasul menjawab: “Bulan pembersih itu adalah bulan Ramadhan, Dia (Ramadhan) mampu membersihkan diri dari segala bentuk dosa-dosa dan maksiat”.( Al Hadist )

Untuk itu, mari kita optimalkan bulan penuh makna ini dengan amalan-amalan yang disunahkan Rasulullah. Tanpa bermaksud membatasi sunah-sunah Nabi Muhammad SAW yang lain, mari kita laksanakan amalan sederhana yang biasa Rasulullah lakukan setiap hari sebagaimana telah dijadikan ikon oleh Ustadz Muhammad Arifin Ilham dalam Majelis Ilmu Az Zikra. Bila kita lakukan selama satu bulan, insya Allah kebiasan ini akan terus menyatu melebur dalam kehidupan kita, sulit dipisahkan dan tidak akan ditinggalkan. Terus istiqomah dilaksanakan sampai Allah memanggil kita dalam Khusnul Khatimah.  Amin ya Raball alamin ....

Apakah tujuh sunah harian yang sedemikian menjanjikan itu? Ternyata tujuh sunnah tersebut sudah kita kenal sebelumnya yaitu:


1.     Sholat Tahajud
2.     Tadabur Al Qur’an
3.     Shalat Berjamaah di Mesjid (terutama Subuh dan Isya bagi ikhwan)
4.     Shalat Dhuha
5.     Memperbanyak Sedeqah
6.     Menjaga Wudhu
7.     Berzikir setiap Saat

Mari kita pelajari secara ringkas satu persatu sebagai berikut:

1.    SHOLAT TAHAJUD

QS Al Isr’a (17:79) Dan dari sebagian malam hendaklah engkau bangun (tahajud), sebagai amalan tambahan untukmu. Semoga Tuhanmu mengangkat (derajatmu) ke tempat yg terpuji.

Shalat yang paling Utama setelah shalat 5 waktu adalah Qiyamul Lail (HR Muslim).
Hadist Qudsi dari Ibnu Arabi: Ketika Allah turun ke langit dunia pada 1/3 malam, Allah SWT bersabda: “Sungguh berdusta orang yang menyatakan mencintaiKu, sementara ia tidur lelap dan lalai kepadaKu. Bukankah setiap kekasih ingin berkhalawat dengan kekasihnya? Akulah yang mendatangi kekasihKu dikelopak mata mereka. Mereka berbicara denganKu dalam musyahadah, dan bercakap-cakap denganKu dengan khusyuk. Di hari kemudian, Aku tetapkan mereka pada surga-surgaKu”

2.    Tadabur Al Qur’an 

Al Qur’an adalah kitabullah yang berisi sejarah umat sebelum kamu, berita umat sesudahmu, kitab yang memutuskan urusan-urusan diantara kamu, yg nilainya bersifat pasti dan absolut. Siapa saja orang durhaka yg meninggalkannya pasti Allah akan memusuhinya. Siapa yg mencari petunjuk selain al Qur’an, pasti akan tersesat. Al Qur’an adalah tali Allah yg sangat kuat, peringatan yg bijaksana dan jalan yg lurus (HR Tirmidzi). 

Bahkan kalau bisa sambil menangis, sebagaimana wahyu Allah dalam QS Maryam 19:58: Dan apabila dibacakan ayat-ayat Allah Yang Maha Pemurah kepada mereka, mereka menyungkur, bersujud dan menangis.

rumah yg di dalamnya dibacakan al Qur’an akan terlihat penduduk langit sebagaimana penduduk bumi melihat gemerlap bintang-gemintang di langit (HR Baihaqi)

Sedangkan bagi orang yg malas membaca al Qur’an, Nabi SAW memperingatkan: ”Sungguh,orang yg dalam hatinya tidak terdapat sesuatu pun dari al Qur’an, bagaikan rumah syaitan yg menyeramkan (HR Tirmidzi).

3.    Shalat Berjamaah di Masjid (terutama Subuh dan Isya)

Sungguh, shalat yang paling berat bagi orang munafik adalah shalat Isya dan Subuh. Sekiranya mereka mengetahui apa yg terkandung di dalamnya, mereka pasti mendatangi keduanya sekalipun dengan merangkak (HR Bukhari-Muslim)

Kemudian naiklah para Malaikat yg menyertaimu pada malam harinya, lalu Rabb mereka yg sebenarnya Maha Tahu bertanya kepada mereka, Bagaimana hamba-hambaKu ketika kalian tinggalkan?” Mereka menjawab,”Kami tinggalkan mereka dalam keadaan sholat dan kami jumpai mereka dalam keadaan sholat juga” (HR Bukhari).

Dua rakaat sebelum (qabliyah) subuh lebih baik dari dunia dan seisinya (HR Muslim)

Shalat subuh menjadi penerang pada hari kiamat, sebagaimana sabda Nabi SAW, ”Berilah kabar gembira bagi orang-orang yg berjalan dikegelapan menuju Mesjid untuk mengerjakan sholat subuh, dengan cahaya yg terang  benderang” (HR Abu Dawud, Tirmidzi dan Ibnu Majah). 

4.    Shalat Dhuha

Nabi mencontohkan bilangan rakaat sholat dhuha 2 s.d 12 rakaat. Sholat dhuha bukan hanya semata meminta harta, namun merupakan sholatnya orang-orang yang senantiasa kembali kepada Allah (HR Thabrani). 

HR Abu Ya’la, Nabi menegaskan”Siapa yang berdiri melaksanakan sholat dhuha, maka diampunilah segala dosanya. Dia kembali bersih dari segala dosa seperti dilahirkan ibunya.

Keutamaan jumlah rakaat dalam sholat Dhuha (HR Tabrani & Abu Dawud):

Siapa yg mengerjakan 2 rakaat, dia tidak akan dicatat dalam kelompok orang-orang yg lupa, yg mengerjakan 4 rakaat akan Allah catat dalam kelompok ahli ibadah, yg mengerjakan 6 rakaat maka segala kebutuhannya hari itu dicukupkan Allah, yg mengerjakan 8 rakaat, maka Allah akan memasukkannya kedalam golongan yg tunduk dan menghabiskan seluruh waktunya untuk beribadah. Bagi yg mengerjakan sholat dhuha 12 rakaat, maka Allah akan membangunkannya sebuah istana yg indah di dalam syurga.

5.    Memperbanyak Sedeqah

QS Ali Imran 3:133-134: Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada syurga yg luasnya seluas langit dan bumi, yg disediakan bagi orang-orang yg bertaqwa. Yaitu orang-orang yang menafkahkan hartanya diwaktu lapang dan sempit, dan orang-orang yg menahan amarahnya dan memaafkan kesalahan orang. Allah menyukai orang-orang yg berbuat baik.

Balasan Allah bagi umat yang gemar bersedekah:

QS al Baqarah 2:261: Perbandingan (balasan atau pahala) bagi orang-orang yg membelanjakan hartanya di jalan Allah seperti 1 biji yg menumbuhkan 7 cabang, disetiap cabang menjuntai 100 buah, dan Allah akan menggandakan pahala kepada siapa yg Dia kehendaki, dan Allah itu maha luas (pemberianNya) lagi sangat mengetahui.

6.    Menjaga Wudhu

Kesucian lahir ditandai dengan berwudhu yg akan mengantarkan manusia kejenjang kesucian yg lebih tinggi, dan untuk berkomunikasi dengan Allah secara vertikal, harus dalam keadaan berwudhu.

Wudhu merupakan tangga pertama untuk melakukan pengembaraan spiritual menggapai kenikmatan melalui sholat, zikir, membaca al Qur’an dsb.

Kesucian adalah dasar dalam kehidupan seorang muslim. Allah SWT memuji orang yg suci lahir dan bathin dlm firmanNya:”Sungguh Allah menyukai orang-orang yang bertobat dan menyucikan diri (QS Al Baqarah 2:222).

7.    Berzikir setiap Saat

Berzikir adalah mengingat dan menyebut Asma Allah.

Laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut Allah, maka Allah akan menyediakan ampunan dan pahala yg besar bagi mereka (QS Al Ahzab 33:35)

Zikir dapat dilakukan dengan lisan dan dengan hati “ Mereka yg mengingat Allah diwaktu berdiri, duduk dan berbaring ..... (QS Ali Imran 3:191);

Zikir menjadikan hati tentram:” yaitu orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tentram dengan mengingat Allah, Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah maka hati jadi tentram (QS Ar Ra’d 13:28) 
sumber:islampos.com

Tahukah Kamu? Kenapa Pohon Gharqad Melindungi Orang-Orang Yahudi?


[Khazanah]:Dari Abi Hurairah ra. bahawa Nabi SAW bersabda, "Tidak akan terjadi hari kiamat hingga kalian (muslimin) memerangi Yahudi, kemudian batu berkata di belakang Yahudi," Wahai muslim, inilah Yahudi di belakangku, bunuhlah! "(HR Bukhari dan Muslim dalam Shahih Jami 'As-Shaghir no. 7414)

لا تقوم الساعة حتى يقاتل المسلمون اليهود, فيقتلهم المسلمون حتى يختبئ اليهودي من وراء الحجر والشجر, فيقول الحجر أو الشجر: يا مسلم, يا عبد الله, هذا يهودي خلفي, فتعال فاقتله .. إلا الغرقد, فإنه من شجر اليهود "(ذكره في: صحيح الجامع الصغير أيضا -7427)

Tidak akan terjadi hari kiamat, sehingga muslimin memerangi Yahudi. Orang-orang Islam membunuh Yahudi sampai Yahudi bersembunyi di balik batu dan pohon. Namun batu atau pohon berkata, "Wahai muslim, wahai hamba Allah, inilah Yahudi di belakangku, kemarilah dan bunuh saja. Kecuali pohon Gharqad (yang tidak demikian), kerana termasuk pohon Yahudi." (HR Muslim dalam Shahih Jami 'As-shaghir no. 7427)
Hadis di atas dari segi kekuatan sanadnya termasuk hadits shahih tanpa perbezaan pendapat. Dan termasuk dari tanda-tanda kenabian Rasulullah SAW yang berkaitan dengan mukjizat berkenaan peristiwa yang akan terjadi di masa yang akan datang.
Namun ada yang perkara yang kurang kita sedari selama ini. Iaitu bahawa hadis ini baru terasa relevan di zaman sekarang ini saja. Sepanjang 14 abad lamanya, setiap orang yang membaca hadis ini di zamanya, akan sedikit berkerut kening. Mengapa?
Sebab di masa mereka hidup, sejarah Yahudi tidak seperti sekarang. Mereka belum lagi menjadi sebuah "negara" super power. Keangkuran Yahudi dengan negara Israelnya belum pernah berlaku sepanjang 14 abad lalu. Keberadaannya baru muncul di abad 20 ini atau abad 14 hijrah.
Orang Yahudi sepanjang sejarah Islam, selalu berada di bawah perlindungan negeri-negeri Islam. Komuniti Yahudi selalu dimusuhi oleh semua bangsa dan negara sepanjang sejarah. Orang Yahudi pernah diseksa oleh Nazi Jerman di zaman Hitler. Hampir tidak ada tempat untuk Yahudi kecuali di dalam negeria Islam. Mereka hidup aman semas tinggal di wilayah khilafah Islam, kerana undang-undang Islam melarang memerangi ahlu zimmah (kafir zimmi).
Salah satu penguasa yang anti Yahudi adalah Sepanyol Kristian. Ketika Sepanyol dikuasai rejim Katolik, bukan hanya umat Islam yang diusir, tetapi juga kalangan Yahudi. Tidak ada satu pun tanah di dunia ini yang mahu menampung bangsa ini, kecuali penguasa muslim Turki Uthmaniyah.
Maka selama 14 abad lalu, hadis ini cukup menghairankan umat Islam. Bagaimana mungkin umat Islam yang selama ini melindungi bangsa Yahudi serta mengharamkan darah mereka, lantaran mereka termasuk ahlu zimmah, tiba-tiba akan memerangi Yahudi sampai mati. Bahkan batu dan pohon akan memerintahkan umat Islam untuk membunuh mereka juga.
Teka-teki hadis ini baru terjawab pada tahun 1948, ketika masyarakat Yahudi dunia melakukan pencerobohan dan menjajah sebuah negera Islam merdeka, Palestin. Pada tahun 1967 semakin jelas lagi hadis ini, kerana ternyata komuniti Yahudi yang selama 14 abad hidup di bawah perlindungan, asuhan dan kerahiman umat Islam, tiba-tiba berubah menjadi serigala liar yang mengakibatkan perang Arab-Israel.
Barulah di masa sekarang ini hadis ini menjadi lebih bererti, setelah terbongkarnya misteri. Ternyata Yahudi yang selama ini hidup di bawah asuhan dan kasih sayang umat Islam, tiba-tiba menjadi makhluk buas pembunuh nyawa.
Dan menarik untuk diperhatikan, bahawa Yahudi sudah mempersiapkan apa yang mereka dapat di masa sekarang ini sejak sekian lama. Bahkan ada yang mengatakan sejak beribu-ribu tahun yang lalu. Konon terbentuknya negara-negara super power, penjajahan barat atas dunia timur, naiknya para pegawai masing-masing di negara kuasa besar, semua tidak terlepas dari sinario mereka. British di masa lalu dan Amerika di masa sekarang, tidak lain hanyalah alat yang disiapkan untuk mewujudkan cita-cita pembentukan Israel.
Kerana itu mustahil meminta Amerika untuk menekan Israel agar menghentikan serangan mereka ke negeri Islam. Adanya hak veto di PBB semakin membuktikan bahawa PBB pun termasuk bahagian dari alat yang dicipta oleh mereka.
Kepastian Kekalahan Yahudi
Selain misteri hadis ini di abad 14 hijrah, hadis ini sangat tegas menyebutkan kepastian kehancuran bangsa pengingkar Allah dan nabi ini. Bahkan pohon dan batu pun akan ikut membantu umat Islam dalam menumpaskan mereka.
Kerana itu, hadis ini juga menjadi penghibur derita, pelipur lara dan penjanaan harapan buat umat Islam yang sempat merasakan kebengisan Yahudi secara lebih nyata. Bahawasanya Israel yang bukan manusia itu pasti akan dikalahkan, mati kutu dan mati. Ini adalah sebuah kepastian, kerana yang berkata bukan sebarang orang. Yang berkata adalah seorang yang paling dekat kepada Allah SWT, iaitu Nabi Muhammad SAW.
Yang menarik juga, di dalam hadis ini Rasulullah SAW menyebutkan sebuah nama pohon, iaitu Gharqad. Pohon ini milik Yahudi, sehingga kalau ada Yahudi sembunyi di baliknya dari kejaran umat Islam, pokok ini tidak akan berbicara. Sebaliknya, pokok ini akan melindungi Yahudi, kerana pokok ini milik mereka.
Dan mengapa pohon gharqad itu melindungi yahudi?
Benar bahawa semua benda itu ciptaan Allah. Seharusnya semuanya tunduk dan patuh kepada kehendak-Nya. Bukan hanya pohon, bahkan tanah, langit, bumi, dan semua kandungannya, tunduk kepada Allah, baik secara terpaksa mahupun secara sukarela.
Sebenarnya jin kafir atau Iblis sekalipun, juga makhluk ciptaan Allah. Kalau Allah kehendaki, boleh saja Iblis tidak kafir. Kalau Allah kehendaki, boleh saja tidak ada senario Iblis ingkar atas perintah Allah SWT untuk sujud kepada Adam alaihissalam.
Tapi yang kita tahu, semua itu adalah kehendak Allah SWT. Sehingga kita dapati Iblis melakukan tindakan kemungkaran yang dilarang, bahkan membangkang terhadap perintah Allah SWT. Kalau pakai logik anda, seharusnya Iblis tidak boleh membangkang, bukankah dia itu makhluk Allah?
Tetapi sekali lagi, kita beriman kepada Allah SWT dan juga kepada sifat-sifat-Nya. Dan salah satu sifat Allah SWT adalah berkehendak. Di antara kehendak-kehendak Allah itu, Allah SWT ternyata menghendaki Iblis membangkang. AKan tetapi bukan pada tempatnya untuk mempersoalkan Allah SWT atas setiap kehendaknya.
Dan itulah bezanya tuhan dan bukan tuhan. Tuhan itu berkehendak dan tidak perlu ditanya-tanyai latar belakang semua yang dikehendaki-Nya. Sebaliknya, hanya yang bukan tuhan saja yang boleh ditanya-tanyai kalau bertindak. Kalau kita melakukan dosa dan maksiat atau hal-hal lain yang tidak senonoh, maka kita akan disoal dan harus bertanggung-jawab, paling tidak nanti di akhirat.
Sedangkan tuhan, tidak perlu dan bukan dalam kedudukan untuk disoal siasat, mengapa melakukan ini dan mengapa melakukan itu. Sebab hakikat tuhan adalah mutlak, mutlak, tidak perlu menjelaskan apa yang dikehendaki-Nya.
Kembali ke pohon Gharqad, tentu saja bukan kafir. Sebab istilah kafir itu hanya berlaku untuk dua jenis makhluk saja, iaitu jin dan manusia. Selebihnya semua tunduk kepada apa yang Allah kehendaki.
Maka pohon Gharqad itu kalau kita lihat dari kacamata hakikat, sangat tunduk kepada Allah. Tunduk kepada senario dari Allah untuk menjadi pohon yang melindungi Yahudi di akhir zaman. Tetapi tidak perlu kita anggapkan sebagai pohon kafir.
Yang kafir itu hanyalah Yahudi, iaitu mereka ingkar dan membangkang dari ketentuan Allah SWT yang bersifat formal. Akhirnya nanti Yahudi akan masuk neraka semuanya dan tidak keluar lagi dari sana selamanya. Kecuali Yahudi yang bertaubat dan sempat masuk Islam, maka mereka adalah saudara kita.

sumber:detikislam.com

7 Kerugian Orang yang Bakhil (Kikir atau Pelit)

[Khazanah]:orang kikir termasuk orang yang bakhil,tidak mau membantu sesama kalo membantu pasti ada imbalannya seperti ingin di puji jika tidak ia akan mengumpat dengan kata-kata yang menyakitkan,orang pelit tidak pernah mau tahu sama lingkungannya,apa lagi ada orang kemalangan,dengan alasan takut hartanya berkurang.nah begitu ruginya orang-orang pelit jika mengetahui hal ini,berikut informasinya.


Abu Bakar ‘Ashidiq RA. berkata :
“Orang yang bakhil atau kikirtidak bisa lepas dari salah satu tujuh perkara berikut :
1. Ketika ia mati, hartanya akan diwarisi oleh orang yang akan menghabiskan dan membelanjakannya untuk sesuatu yang tidak diperintahkan Allah;
2. Allah akan membangkitkan penguasa zhalim yang akan merenggut seluruh hartanya setelah menyiksanya terlebih dahulu;
3. Allah menggerakkan dirinya untuk menghabiskan harta bendanya;
4. Muncul ide pada dirinya mendirikan bangunan di tempat yang rawan bencana, sehingga bangunan berikut semua harta yang disipan di dalamnya lalu ludes;
5. Dia ditimpa musibah yang dapat menghabiskan hartanya, seperti tenggelam, terbakar, mengalami pencurian dan sebagainya;
6. Dia tertimpa penyakit kronis sehingga hartanya habis untuk berobat;
7. Dia menyimpan hartanya disebuah tempat, kemudian ia lupa tempat itu, sehingga hartanya hilang.”
Rasulullah SAW bersabda : "Hati-hatilah dari sifat kikir karena sesungguhnya ia telah menghancurkan umat-umat sebelum kalian." (H.R. Muslim)
Imam Ali bin Abi Thalib (sa) berkata: Jadilah orang yang dermawan tapi jangan jadi pemboros. Jadilah orang yang hidup hemat, tapi jangan jadi orang yang kikir. (Al-Mukhtarah min Hikam Amiril Mukminin sa: 14)
Jangan Pelit, Kikir, atau pun Bakhil
Siapa sih yang suka pada orang pelit, kikir, medit, bin bakhil? Jangankan orang lain, orang pelit sendiri belum tentu suka pada orang pelit lainnya. Bayangkan saat dia lapar dan ada orang lain dengan banyak makanan, tapi tak mau membaginya barang sedikit pun. Jangankan manusia, Allah pun benci pada orang yang pelit.
Bakhil alias Kikir alias Pelit alias Medit bin koret adalah satu penyakit hati karena terlalu cinta pada harta sehingga tidak mau bersedekah.
Tapi memang pada umumnya manusia itu memang pelit/kikir:
“Katakanlah: “Kalau seandainya kamu menguasai perbendaharaan-perbendaharaan rahmat Tuhanku, niscaya perbendaharaan itu kamu tahan, karena takut membelanjakannya.” Dan adalah manusia itu sangat kikir.” [Al Israa’ 100]
Oleh karena itu, kita hendaknya mempelajari firman Allah dan sabda Nabi kita agar bisa terhindar dari penyakit kikir.
“Sekali-kali janganlah orang-orang yang bakhil dengan harta yang Allah berikan kepada mereka dari karuniaNya menyangka, bahwa kebakhilan itu baik bagi mereka. Sebenarnya kebakhilan itu adalah buruk bagi mereka. Harta yang mereka bakhilkan itu akan dikalungkan kelak di lehernya di hari kiamat. Dan kepunyaan Allah-lah segala warisan (yang ada) di langit dan di bumi. Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.” [Ali ‘Imran 180]
Padahal segala harta kita termasuk diri kita adalah milik Allah. Saat kita lahir kita tidak punya apa-apa. Telanjang tanpa busana. Saat mati pun kita tidak membawa apa-apa kecuali beberapa helai kain yang segera membusuk bersama kita.
Sesungguhnya harta yang kita simpan itu bukan harta kita yang sejati. Saat kita mati tidak akan ada gunanya bagi kita. Begitu pula dengan harta yang kita pakai untuk hidup bermegah-megahan seperti beli mobil dan rumah mewah.
“Sesungguhnya manusia itu sangat ingkar, tidak berterima kasih kepada Tuhannya. Dan sesungguhnya manusia itu menyaksikan (sendiri) keingkarannya. Dan sesungguhnya dia sangat bakhil karena cintanya kepada harta” [Al ‘Aadiyaat 6-8]
“Dan adapun orang-orang yang bakhil dan merasa dirinya cukup serta mendustakan pahala terbaik, maka kelak Kami akan menyiapkan baginya (jalan) yang sukar. Dan hartanya tidak bermanfaat baginya apabila ia telah binasa” [Al Lail 8-11]
Yang justru jadi harta yang bermanfaat bagi kita di akhirat nanti adalah harta yang kita belanjakan di jalan Allah atau disedekahkan. Harta tersebut akan jadi pahala yang balasannya adalah istana surga yang luasnya seluas langit dan bumi.
“Berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya dan nafkahkanlah sebagian dari hartamu yang Allah telah menjadikan kamu menguasainya. Maka orang-orang yang beriman di antara kamu dan menafkahkan (sebagian) dari hartanya memperoleh pahala yang besar.” [Al Hadiid 7]
“Berlomba-lombalah kamu kepada (mendapatkan) ampunan dari Tuhanmu dan syurga yang luasnya seluas langit dan bumi, yang disediakan bagi orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-rasul-Nya. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah mempunyai karunia yang besar.” [Al Hadiid 21]
Banyak orang kikir enggan bersedekah karena takut berkurang hartanya. Takut miskin. Padahal itu adalah godaan setan:
“Syaitan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat kejahatan (kikir); sedang Allah menjadikan untukmu ampunan daripada-Nya dan karunia. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengatahui.” [Al Baqarah 268]
Kita memang tidak boleh terlalu boros. Tapi juga tidak boleh terlalu kikir. Jadi harus pertengahan:
“Dan orang-orang yang apabila membelanjakan (harta), mereka tidak berlebihan, dan tidak (pula) kikir, dan adalah (pembelanjaan itu) di tengah-tengah antara yang demikian.” [Al Furqaan 67]
“Dan janganlah kamu jadikan tanganmu terbelenggu pada lehermu dan janganlah kamu terlalu mengulurkannya karena itu kamu menjadi tercela dan menyesal.” [Al Israa’ 29]
Allah tidak suka dengan orang-orang yang kikir:
“(yaitu) orang-orang yang kikir dan menyuruh manusia berbuat kikir. Dan barangsiapa yang berpaling (dari perintah-perintah Allah) maka sesungguhnya Allah Dia-lah Yang Maha Kaya lagi Maha Terpuji.” [Al Hadiid 24]
Allah mengancam orang-orang yang kikir dengan neraka:
“Kecelakaanlah bagi setiap pengumpat lagi pencela, yang mengumpulkan harta dan menghitung-hitung (kikir). dia mengira bahwa hartanya itu dapat mengkekalkannya, sekali-kali tidak! Sesungguhnya dia benar-benar akan dilemparkan ke dalam Huthamah. Dan tahukah kamu apa Huthamah itu? (yaitu) api (yang disediakan) Allah yang dinyalakan yang (membakar) sampai ke hati.” [Al Humazah 1-7]
“Ingatlah, kamu ini orang-orang yang diajak untuk menafkahkan (hartamu) pada jalan Allah. Maka di antara kamu ada yang kikir, dan siapa yang kikir sesungguhnya dia hanyalah kikir terhadap dirinya sendiri. Dan Allah-lah yang Maha Kaya sedangkan kamulah orang-orang yang berkehendak (kepada-Nya); dan jika kamu berpaling niscaya Dia akan mengganti (kamu) dengan kaum yang lain; dan mereka tidak akan seperti kamu ini.” [Muhammad 38]
Pelit dari bersedekah di jalan Allah baik untuk perjuangan mau pun dakwah syiar Islam merupakan satu ciri dari orang munafik:
“Orang-orang munafik laki-laki dan perempuan. sebagian dengan sebagian yang lain adalah sama, mereka menyuruh membuat yang munkar dan melarang berbuat yang ma’ruf dan mereka menggenggamkan tangannya. Mereka telah lupa kepada Allah, maka Allah melupakan mereka. Sesungguhnya orang-orang munafik itu adalah orang-orang yang fasik.” [At Taubah 67]
Tips Agar Terhindar dari Sifat Kikir
Allah memberi kita petunjuk agar terhindar dari sifat pelit. Di antaranya adalah mengerjakan shalat, bersedekah, yakin akan hari pembalasan sehingga dia tahu jika kikir dapat siksa neraka sedang jika bersedekah mendapat surga, memelihara kemaluan, dan memelihara amanah:
“Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir.
Apabila ia ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah,
dan apabila ia mendapat kebaikan ia amat kikir,
kecuali orang-orang yang mengerjakan salat,
yang mereka itu tetap mengerjakan salatnya,
dan orang-orang yang dalam hartanya tersedia bagian tertentu,
bagi orang (miskin) yang meminta dan orang yang tidak mempunyai apa-apa (yang tidak mau meminta),
dan orang-orang yang mempercayai hari pembalasan,
dan orang-orang yang takut terhadap azab Tuhannya.
Karena sesungguhnya azab Tuhan mereka tidak dapat orang merasa aman (dari kedatangannya).
Dan orang-orang yang memelihara kemaluannya,
kecuali terhadap istri-istri mereka atau budak-budak yang mereka miliki maka sesungguhnya mereka dalam hal ini tiada tercela.
Barangsiapa mencari yang di balik itu, maka mereka itulah orang-orang yang melampaui batas.
Dan orang-orang yang memelihara amanat-amanat (yang dipikulnya) dan janjinya.
Dan orang-orang yang memberikan kesaksiannya.
Dan orang-orang yang memelihara salatnya.
Mereka itu (kekal) di surga lagi dimuliakan.” [Al Ma’aarij 19-35]

sumber:berbagai sumber

Rabu, 15 Juli 2015

Inilah 10 Sahabat Nabi Muhammad S.A.W yang Dijamin Masuk Surga

[Khazanah]:Tidak hanya Nabi Besar Muhammad yang dijamin Allah SWT untuk masuk Surga. Setidaknya ada 10 sosok lainnya yang konon juga diberikan “keistimewan” tersebut. Allah juga memberikan jaminan bahwa 10 sahabat Nabi akan melanggeng masuk surga:
“Dan orang-orang yang terdahulu lagi yang petama-tama (masuk Islam) di antara orang-orang Muhajirin dan Anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridho kepada mereka dengan mereka dan mereka ridho kepada Allah. Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Itulah kemenangan yang agung.” (Qs At-Taubah : 100)

Berikut ini 10 orang sahabat Rasul diantaranya yang dijamin masuk surga (Asratul Kiraam):

Abu Bakr ash-Shiddiq

Abu Bakar termasuk di antara mereka yang paling awal memeluk Islam. Setelah Nabi Muhammad wafat, Abu Bakar menjadi khalifah Islam yang pertama pada tahun 632 hingga tahun 634M. Lahir dengan nama Abdullah bin Abi Quhafah, ia adalah satu di antara empat khalifah yang diberi gelar Khulafaur Rasyidin atau khalifah yang diberi petunjuk.
Abu Bakar Ash-Shidiq Nama lengkapnya adalah ‘Abd Allah ibn ‘Utsman bin Amir bi Amru bin Ka’ab bin Sa’ad bin Taim bin Murrah bin Ka’ab bin Lu’ay bin Ghalib bin Fihr al-Quraishi at-Tamimi’. Bertemu nasabnya dengan nabi SAW pada kakeknya Murrah bin Ka’ab bin Lu’ai. Dan ibu dari abu Bakar adalah Ummu al-Khair salma binti Shakhr bin Amir bin Ka’ab bin Sa’ad bin Taim yang berarti ayah dan ibunya sama-sama dari kabilah bani Taim.
Abu Bakar adalah ayah dari Aisyah, istri Nabi Muhammad. Nama yang sebenarnya adalah Abdul Ka’bah (artinya ‘hamba Ka’bah’), yang kemudian diubah oleh Muhammad menjadi Abdullah (artinya ‘hamba Allah’). Muhammad memberinya gelar Ash-Shiddiq (artinya ‘yang berkata benar’) setelah Abu Bakar membenarkan peristiwa Isra Miraj yang diceritakan oleh Muhammad kepada para pengikutnya, sehingga ia lebih dikenal dengan nama “Abu Bakar ash-Shiddiq”.

Umar bin Khattab 


Umar bin Khattab adalah salah seorang sahabat Nabi Muhammad yang juga adalah khalifah kedua Islam (634-644). Umar juga merupakan satu di antara empat orang Khalifah yang digolongkan sebagai Khalifah yang diberi petunjuk (Khulafaur Rasyidin).
Umar dilahirkan di kota Mekkah dari suku Bani Adi, salah satu rumpun suku Quraisy, suku terbesar di kota Mekkah saat itu. Ayahnya bernama Khattab bin Nufail Al Shimh Al Quraisyi dan ibunya Hantamah binti Hasyim. Umar memiliki julukan yang diberikan oleh Muhammad yaitu Al-Faruk yang berarti orang yang bisa memisahkan antara kebenaran dan kebatilan.
Pada masa Abu Bakar menjabat sebagai khalifah, Umar merupakan salah satu penasehat kepalanya. Setelah meninggalnya Abu Bakar pada tahun 634, Umar ditunjuk untuk menggantikan Abu Bakar sebagai khalifah kedua dalam sejarah Islam. Selama pemerintahan Umar, kekuasaan Islam tumbuh dengan sangat pesat. Islam mengambil alih Mesopotamia dan sebagian Persia dari tangan dinasti Sassanid dari Persia (yang mengakhiri masa kekaisaran sassanid) serta mengambil alih Mesir, Palestina, Syria, Afrika Utara dan Armenia dari kekaisaran Romawi (Byzantium). Saat itu ada dua negara adi daya yaitu Persia dan Romawi. Namun keduanya telah ditaklukkan oleh kekhalifahan Islam dibawah pimpinan Umar.

Utsman bin Affan


Utsman bin Affan adalah sahabat Nabi Muhammad SAW yang termasuk Khulafaur Rasyidin yang ke-3. Utsman adalah seorang yang saudagar yang kaya tetapi sangatlah dermawan. Ia juga berjasa dalam hal membukukan Al-Qur’an. Ia adalah khalifah ketiga yang memerintah dari tahun 644 (umur 69–70 tahun) hingga 656 (selama 11–12 tahun). Selain itu sahabat nabi yang satu ini memiliki sifat yang sangat pemalu.
Utsman bin Affan adalah sahabat nabi dan juga khalifah ketiga dalam Khulafaur Rasyidin. ia dikenal sebagai pedagang kaya raya dan ekonom yang handal namun sangat dermawan. Banyak bantuan ekonomi yang diberikannya kepada umat Islam di awal dakwah Islam. Ia mendapat julukan Dzunnurain yang berarti yang memiliki dua cahaya. Julukan ini didapat karena Utsman telah menikahi puteri kedua dan ketiga dari Rasullah Saw yaitu Ruqayah dan Ummu Kaltsum.

‘Ali bin Abi Thalib

 
‘Ali bin Abi Thalib adalah salah seorang pemeluk Islam pertama dan juga keluarga dari Nabi Muhammad. Menurut Islam Sunni, ia adalah Khalifah terakhir dari Khulafaur Rasyidin. Sedangkan Syi’ah berpendapat bahwa ia adalah Imam sekaligus Khalifah pertama yang dipilih oleh Rasulullah Muhammad SAW. Uniknya meskipun Sunni tidak mengakui konsep Imamah mereka setuju memanggil Ali dengan sebutan Imam, sehingga Ali menjadi satu-satunya Khalifah yang sekaligus juga Imam. Ali adalah sepupu dari Muhammad, dan setelah menikah dengan Fatimah az-Zahra, ia menjadi menantu Muhammad.

Thalhah bin Ubaidillah

Thalhah bin Ubaidillah adalah seorang sahabat nabi berasal dari Quraisy, nama lengkapnya adalah Thalhah bin Abdullah bin Usman bin Kaab bin Said. Thalhah juga termasuk enam konsultan Muhammad dan sepuluh orang yang dijanjikan masuk surga.
Thalhah mengikuti Perang Uhud dan menderita luka parah yang luar biasa. Dia menggunakan dirinya menjadi perisai bagi Nabi Muhammad dan mengalihkan panah yang akan menancap diri Rasulullah saw dengan tangannya sehingga semua jari-jarinya terputus. Ia akhirnya meninggal akibat terpanah pada Perang Jamal.

Az-Zubair bin Al-‘Awwam


Az-Zubair bin Al-‘Awwam adalah putra bibi Muhammad salah satu sahabat nabi dan termasuk as-Sabiqun al-Awwalun, yaitu salah seorang dari 10 orang yang pertama masuk Islam. Ketika pamanya Naufal bin Khuwailid mengetahui Zubair telah memeluk Islam, ia sangat marah dan berusaha menyiksanya, Zubair dimasukkan kedalam karung tikar, kemudian dibakar.
Zubair berhijrah dua kali (Habasayah dan Medinah).dan ia shalat dua kiblat (sebelum dirubah menghadap ka’bah, dahulu kaum muslimin shalat menghadap masjidil Aqsa). Ia adalah orang yang pertama kali menghunus pedangnya di perang fi sabilillah. Ia disebut Hawaryy Rasulullah saw.

Sa`ad bin Abi Waqqas

Sa`ad bin Abi Waqqas merupakan salah seorang yang awal masuk Islam dan salah satu sahabat penting Muhammad. Ia berasal dari klan Bani Zuhrah dari suku Quraisy, dan paman Nabi Muhammad dari garis pihak ibu. Ia memiliki putera bernama Umar bin Sa’ad, pemimpin dari pasukan yang membunuhHusain bin Ali pada Peristiwa Karbala. Abdurrahman bin Auf, sahabat nabi yang lain, merupakan sepupu.
Saad lahir dan besar di kota Mekkah. Ia dikenal sebagai pemuda yang serius dan memiliki pemikiran yang cerdas. Sosoknya tidak terlalu tinggi namun bertubuh tegap dengan potongan rambut pendek. Orang-orang selalu membandingkannya dengan singa muda. Ia berasal dari keluarga bangsawan yang kaya raya dan sangat disayangi kedua orangtuanya, terutama ibunya. Meski berasal dari Makkah, ia sangat benci pada agamanya dan cara hidup yang dianut masyarakatnya. Ia membenci praktik penyembahan berhala yang membudaya di Makkah saat itu. Penolakan kaisar Persia membuat air mata Sa’ad bercucuran. Berat baginya melakukan peperangan yang harus mengorbankan banyak nyawa kaum Muslim dan non Muslim.
Kepahlawanan Sa’ad bin Abi Waqqas tertulis dengan tinta emas saat memimpin pasukan Islam melawan melawan tentara Persia di Qadissyah. Peperangan ini merupakan salah satu peperangan terbesar umat Islam.

Sa’id bin Zaid 

Sa’id bin Zaid adalah salah satu sahabat penting Nabi Muhammad. Ia juga dijuluki “Abu al-Aawar”. Ia lahir pada 593-4 masehi dan merupakan beberapa orang pertama yang awal masuk Islam. Said bin Zaid adalah sepupu Umar bin Khatthab ra, dan menikah dengan saudara Umar, Ummu Jamil binti Khattab.
Ia masuk Islam pada awal datangnya islam di Mekah. Namun ia tidak turut dalam Perang Badar. Di antara puteranya adalah Abdullah, seorang penyair. Zubeir bin Bakkar berkata: Said anaknya sedikit, dan di antara mereka tinggal di luar Madinah. Said meninggal tahun 51 H. Saat itu ia tengah berusia lebih dari 70 tahun.

Abdurrahman bin Auf


Abdurrahman bin Auf adalah salah seorang dari sahabat Nabi Muhammad SAW yang terkenal. Ia adalah salah seorang dari delapan orang pertama (As-Sabiqunal Aw-Walun) yang menerima agama Islam, yaitu dua hari setelah Abu Bakar.
Abdurrahman bin Auf berasal dari Bani Zuhrah. Salah seorang sahabat Nabi lainnya, yaitu Sa’ad bin Abi Waqqas, adalah saudara sepupunya. Abdurrahman juga adalah suami dari saudara seibuUtsman bin Affan, yaitu anak perempuan dari Urwa bint Kariz (ibu Utsman) dengan suami keduanya. Kaum muslimin pada umumnya menganggap bahwa Abdurrahman adalah salah seorang dari Sepuluh Orang yang Dijamin Masuk Surga.

Abu Ubaidah bin al-Jarrah

Abu Ubaidah Amir bin Abdullah bin al-Jarraḥ adalah Sahabat Nabi Muhammad. Abu Ubaidah bin al-Jarrah adalah Muhajirin dari kaum Quraisy Mekkah yang termasuk paling awal untuk memeluk agama Islam. Ia ikut berhijrah ke Habasyah (saat ini Ethiopia) dan kemudian, Ia hijrah ke Madinah. Ia mengikuti setiap pertempuran dalam membela Islam. Setelah wafatnya Nabi Muhammad, Ia merupakan salah satu calon Khalifah bersama dengan Abu Bakar dan Umar bin Khattab.
Setelah terpilihnya Abu Bakar sebagai Khalifah, Beliau ditunjuk untuk menjadi panglima perang memimpin pasukan Muslim untuk berperang melawan Kekaisaran Romawi. Ia meninggal disebabkan oleh wabah penyakit.

sumber:berbagai sumber

5 Tragedi Memilukan yang Disebabkan Oleh Islamofobia

[Khazanah]:Islamofobia adalah istilah kontroversial yang merujuk pada prasangka dan diskriminasi pada Islam dan Muslim. Istilah itu sudah ada sejak tahun 1980-an, tapi menjadi lebih populer setelah peristiwa serangan 11 September 2001. Dalam bulan Mei 2002 European Monitoring Centre on Racism and Xenophobia (EUMC) mengeluarkan laporan berjudul “Summary report on Islamophobia in the EU after 11 September 2001″, yang menggambarkan peningkatan Islamofobia di Eropa setelah 11 September. Berikut 5 tragedi yang disebabkan dengan Islamophobia:

1. Tragedi Muslim Rohingya, Myanmar


Apa yang terjadi di Rohingya, Myanmar bisa jadi karena Islamophobia yang disebabkan banyak hal. Diantaranya yang bisa diidentifikasi, stereotip di masyarakat Myanmar mengenai umat muslim adalah sebagai “pembunuh ternak” (merujuk pada Idul Adha dalam Islam). Apa yang menimpa Muslim di Myanmar bisa jadi dipengaruhi oleh tindakan fundamentalis Islam di negara lain. Seperti misalnya tindakan terorisme yang mengatasnamakan Islam, serta yang paling membekas tindakan sikap Anti-Buddha yang dilakukan Taliban di Afghanistan (penghancuran patung Buddha Bamiyan). Hal ini digunakan sebagai dalih untuk melakukan kekerasan terhadap umat Islam di Myanmar oleh massa Buddha. Human Rights Watch melaporkan bahwa semakin memuncakna ketegangan antara komunitas Buddha dan Muslim di Taungoo selama berminggu-minggu sebelum meletus menjadi kekerasan di tengah Mei 2001. Biksu menuntut Masjid Hantha di Taungoo dihancurkan dalam “pembalasan” untuk penghancuran patung Buddha Bamiyan. Massa umat Buddha, yang dipimpin para biksu, merusak usaha milik Muslim dan properti yang dimiliki Muslim. Tidak sedikit orang Muslim yang diserang dan tewas.

2. Serangan Norwegia 2011


Anders Behring Breivik, pelaku pembantaian tahun 2011 di Norwegia, diduga orang yang mengidap Islamophobia yang berasal dari sayap kanan. Serangan Norwegia 2011 adalah peristiwa meletusnya bom di Regjeringskvartalet, Oslo, Norwegia, pada 22 Juli 2011 pukul 15:26 CEST (di luar kantor Perdana Menteri Jens Stoltenberg dan bangunan pemerintahan lainnya, dan juga kejadian penembakan di pulau Utøya, dua jam setelah letusan. Atas aksinya tersebut, 76 orang tewas menjadi korbannya. Dalam manifestonya, ia menjelaskan oposisi terhadap Islam sebagai motifnya untuk melakukan serangan.

3. Vandalisme dan Larangan Hijab di Perancis


148 kuburan Muslim di Prancis dinodai dekat Arras. Sebuah kepala babi digantung di batu nisan sebagai perlambang penghinaan terhadap Islam dan kaum Muslim. Selain itupula, dilaporkan aksi vandalisme pada Masjid di Paris, Perancis sebagai bagian dari Islamophobia. Pada tanggal 13, 2009, Masjid dari Castres di Perancis selatan, dirusak pada malam hari. Lambang Swastika di cat hitam, “Sieg Heil” di Jerman, “France to the French” dalam bahasa Perancis, dan “White Power” dalam bahasa Inggris, tertulis di banyak masjid. Selain itu, kaki babi ikut pula digantung di masjid.
Larangan jilbab di sekolah-sekolah Islam di tahun 2004 telah dituduh sebagai Islamophobia. Akibatnya, siswa perempuan muslim semakin memilih untuk belajar di rumah, beberapa memotong rambut mereka, dan yang lainnya bermigrasi jauh dari Perancis dengan keluarga mereka. Tidak sedikit mahasiswa Muslim mendaftar di sekolah Katolik, yang biasanya lebih toleran terhadap Islam daripada sekolah umum sekuler.

4. Genosida di Bosnia


Pada 1990-an, terjadi Genosida di Bosnia dan Perang di Kosovo, yang dari keduanya terjadi “pembunuhan massal Muslim tak bersalah,” yang semuanya dikaitkan dengan Islamophobia. Di Bosnia, Kristen Serbia dan milisi Kroasia melakukan serangan genosida terhadap masyarakat Muslim Bosnia . Menurut data ICRC pada Genosida Bosnia, “200.000 orang tewas, 12.000 dari mereka anak-anak, hingga 50.000 perempuan diperkosa, dan 2,2 juta terpaksa meninggalkan rumah mereka.” Banyak serangan pada bangunan agama dan simbol agama terjadi di kota-kota seperti Foca, di mana semua masjid kota hancur. Pada tanggal 22 April 1992, Serbia meledakkan Masjid Aladža dan delapan masjid lebih berasal dari abad 16 dan 17 rusak atau hancur. Pada Januari 1994, pihak berwenang Serbia berganti nama Foca “Srbinje”, secara harfiah berarti “tempat orang-orang Serbia”.

5. Penghancuran Mesjid di India


Pada tahun 1992, anggota Vishva Hindu Parishad dan Bajrang Dal menghancurkan Masjid berusia 430 tahun Babri di Ayodhya. Penghancuran mesjid ini atas dasar bahwa masjid ini diduga dibangun di atas tempat kelahiran dewa Rama Hindu dan diduga situs candi Hindu berada sebelum pendirian Masjid dengan menghancurkan kuil. Pembongkaran itu diikuti oleh kerusuhan di Bombay.
Parivar Sangh keluarga organisasi telah diduga terlibat dalam kekerasan Gujarat 2002 mereka diduga bertanggung jawab hingga mendorong serangan terhadap umat Islam. Setelah kerusuhan menyebabkan kematian beberapa ratus Muslim. Peristiwa lain yang utama adalah di Naroda Patia, dimana massa Hindu membantai lebih dari 100 Muslim. Dalam insiden lain di Toko roti terbaik, di kota Baroda, 12 pria dibantai dan dibakar. Kerusuhan Gujarat secara resmi menyebabkan kematian 1.044 orang, 790 Muslim dan 254 Hindu. Human Rights Watch menyebutkan korban tewas diduga mencapai angka 2000 kematian, terutama dengan serangan terhadap Muslim oleh massa Hindu.

sumber:uniknya.com

Selasa, 14 Juli 2015

Syarat-Syarat Sah Membayar Zakat Fitrah

[Khazanah]:Zakat Fitrah ialah zakat diri yang diwajibkan atas diri setiap individu lelaki dan perempuan muslim yang berkemampuan dengan syarat-syarat yang ditetapkan. Kata Fitrah yang ada merujuk pada keadaan manusia saat baru diciptakan sehingga dengan mengeluarkan zakat ini manusia dengan izin Allah akan kembali fitrah.adapun syarat dari zakat fitrah adalah sebagai berikut:


1. Islam

2. Merdeka (bukan budak, hamba sahaya)

3. Mempunyai kelebihan makanan atau harta dari yang diperlukan di hari raya dan malam hari raya. Maksudnya mempunyai kelebihan dari yang diperlukan untuk dirinya sendiri dan orang-orang yang wajib ditanggung nafkahnya, pada malam dan siang hari raya. Baik kelebihan itu berupa makanan, harta benda atau nilai uang.

4. Menemui waktu wajib mengeluarkan zakat fitrah. Artinya menemui sebagian dari bulan Ramadhan dan sebagian dari awalnya bulan Syawwal (malam hari raya).

Keterangan:

Yang dimaksud “ mempunyai kelebihan di sini “ adalah kelebihan dari kebutuhan pokok sehari-harinya. Maka barang yang menjadi kebutuhan sehari-hari, seperti rumah yang layak, perkakas rumah tangga yang diperlukan, pakaian sehari-hari dan lain-lain tidak menjadi perhitungan. Artinya, jika tidak mampu membayar zakat fitrah, harta benda di atas tidak wajib dijual guna mengeluarkan zakat.

Jenis dan kadar zakat fitrah :
1. Berupa bahan makanan pokok daerah tersebut (bukan uang)
2. Sejenis. Tidak boleh campuran
3. Jumlahnya mencapai satu Sho’ untuk setiap orang
1 Sho’ = 4 mud = 3 Kilo (kurang lebih)
4. Diberikan di tempatnya orang yang dizakati.
Misalnya, seorang ayah yang berada di Surabaya dengan makanan pokok beras, menzakati anaknya yang berada di Kediri dengan makanan pokok jagung. Maka jenis makanan yang digunakan zakat adalah jagung dan diberikan pada faqir miskin di Kediri.

Catatan :
- Menurut Imam Abu Hanifah, zakat fitrah boleh dikeluarkan dalam bentuk qimah atau uang.
- Jika tidak mampu 1 sho’, maka semampunya bahkan jika tidak mempunyai kelebihan harta sama sekali, maka tidak wajib zakat fitrah.

Waktu mengeluarkan zakat fitrah
Waktu pelaksanaan mengeluarkan zakat fitrah terbagi menjadi 5 kelompok :
1. Waktu wajib.
Yaitu, ketika menemui bulan Ramadhan dan menemui sebagian awalnya bulan Syawwal. Oleh sebab itu orang yang meninggal setelah maghribnya malam 1 Syawwal, wajib dizakati. Sedangkan bayi yang lahir setelah maghribnya malam 1 Syawwal tidak wajib dizakati.
2. Waktu jawaz.
Yaitu, sejak awalnya bulan Ramadhan sampai memasuki waktu wajib.
3. Waktu Fadhilah.
Yaitu, setelah terbit fajar dan sebelum sholat hari raya.
4. Waktu makruh.
Yaitu, setelah sholat hari raya sampai menjelang tenggelamnya matahari pada tanggal 1 Syawwal kecuali jika ada udzur seperti menanti kerabat atau orang yang lebih membutuhkan, maka hukumnya tidak makruh.
5. Waktu haram.
Yaitu, setelah tenggelamnya matahari tanggal 1 Syawwal kecuali jika ada udzur seperti hartanya tidak ada ditempat tersebut atau menunggu orang yang berhak menerima zakat, maka hukumnya tidak haram. Sedangkan status dari zakat yang dikeluarkan tanggal 1 Syawwal adalah qodho’.


Syarat sahnya zakat :
1. Niat.
Harus niat di dalam hati ketika mengeluarkan zakat, memisahkan zakat dari yang lain, atau saat memberikan zakat kepada wakil untuk disampaikan kepada yang berhak atau antara memisahkandan memberikan.

- Niat zakat untuk diri sendiri :
نَوَيْتُ اَنْ اُخْرِجَ زَكاَةَ اْلفِطْرِعَنْ نَفْسِي / هَذَا زَكاَةُ مَالِي اْلمَفْرُوْضَةْ
" Saya niat mengeluarkan zakat untuk diriku / ini adalah zakat harta wajibku “

Jika niat zakat fitrah atas nama orang lain, hukumnya diperinci sebagai berikut :
a. Jika orang lain yang dizakati termasuk orang yang wajib ditanggung nafkah dan zakat fitrahnya,seperti istri, anak-anaknya yang masih kecil, orang tuanya yang tidak mampu dan setrusnya, maka yang melakukan niat adalah orang yang mengeluarkan zakat tanpa harus minta idzin dari orang yang dizakati. Namun boleh juga makanan yang akan digunakan zakat diserahkan oleh pemilik kepada orang-orang tersebut supaya diniati sendiri-sendiri.

b. Jika mengeluarkan zakat untuk orang yang tidak wajib ditanggung nafkahnya, seperti orang tua yang mampu, anak-anaknya yang sudah besar (kecuali jika dalam kondisi cacat atau yang sedang belajar ilmu agama), saudara, ponakan, paman atau orang lain yang tidak ada hubungan darah dan seterusnya, maka disyaratkan harus mendapat idzin dari orang-orang tersebut. Tanpa idzin dari mereka , maka zakat yang dikeluarkan hukumnya tidak sah.

- Niat atas nama anaknya yang masih kecil :
نَوَيْتُ اَنْ اُخْرِجَ زَكاَةَ اْلفِطْرِعَنْ وَلَدِي الصَّغِيْرِ...
“ Saya niat mengeluarkan zakat atas nama anakku yang masih kecil…”

- Niat atas nama ayahnya :
نَوَيْتُ اَنْ اُخْرِجَ زَكاَةَ اْلفِطْرِعَنْ اَبِي ...
“ Saya niat mengeluarkan zakat atas nama ayahku…”

- Niat atas nama ibunya :
نَوَيْتُ اَنْ اُخْرِجَ زَكاَةَ اْلفِطْرِعَنء اُمِّي ...
“ Saya niat mengeluarkan zakat atas nama ibuku…”

- Niat atas nama anaknya yang sudah besar dan tidak mampu :
نَوَيْتُ اَنْ اُخْرِجَ زَكاَةَ اْلفِطْرِعَنْ وَلَدِي اْلكَبِيْرِ...
“ Saya niat mengeluarkan zakat atas nama anakku yang sudah besar…”

2. Dikeluarkan kepada orang-orang yang berhak menerima zakat


Orang-orang yang berhak menerima zakat :
Ada 8 golongan yang berhak menerima zakat dalam Al-Quran Allah Swt berfirman :
إِنَّمَا الصَّدَقَاتُ لِلْفُقَرَاءِ وَالْمَسَاكِينِ وَالْعَامِلِينَ عَلَيْهَا وَالْمُؤَلَّفَةِ قُلُوبُهُمْ وَفِي الرِّقَابِ وَالْغَارِمِينَ وَفِي سَبِيلِ اللَّهِ وَابْنِ السَّبِيلِ فَرِيضَةً مِنَ اللَّهِ وَاللَّهُ عَلِيمٌ حَكِيمٌ.
a. Faqir
Faqir adalah orang yang tidak mempunyai harta atau pekerjaan sama sekali, atau orang yang mempunyai harta atau pekerjaan namun tidak bisa mencukupi kebutuhannya.
Misalnya dalam sebulan ia butuh biaya sebesar Rp; 500.000, namun penghasilannya hanya mendapat Rp; 200.000 (tidak mencapai separuh yang dibutuhkan).
Yang dimaksud dengan harta dan pekerjaan di sini adalah harta yang halal dan pekerjaan yang halal dan layak. Dengan demikian yang termasuk golongan faqir adalah :
Tidak mempunyai harta dan pekerjaan sama sekali
Mempunyai harta, namun tidak mempunyai pekerjaan. Sedangkan harta yang ada sangat tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan selama umumnya usia manusia.
Mempunyai harta dan pekerjaan, harta saja atau pekerjaan saja namun harta atau pekerjaan tersebut haram menurut agama. Bagi orang yang mempunyai harta yang melimpah atau pekerjaan yang menjanjikan, namun haram menurut agama, maka orang tersebut termasuk faqir sehingga berhak dan boleh menerima zakat.
Tidak mempunyai harta dan mempunyai pekerjaan, namun tidak layak baginya. Seperti pekertjaan yang bisa merusak harga diri, kehormatan dan lain-lain.


b. Miskin.
Miskin adalah orang yang mempunyai harta atau pekerjaan yang tidak bisa mencukupi kebutuhannya dan orang-orang yang ditanggung nafkahnya.
Misalnya dalam sebulan ia butuh biaya sebesar Rp; 500.000, namun penghasilannya hanya mendapat Rp; 400.000 (mencapai separuh yang dibutuhkan).

c. Amil.
Amil zakat yaitu orang-orang yang diangkat oleh Imam atau pemerintah untuk menarik zakat kepada orang yang berhak menerimanya dan tidak mendapat bayaran dari baitul mal atau Negara.
Amil zakat meliputi bagian pendataan zakat, penarik zakat, pembagi zakat dan lain-lain. Jumlah zakat yang diterima oleh amil disesuaikan dengan pekerjaan yang dilakukan alias memakai standart ujroh mistly (bayaran sesuai tugas kerjaannya masing-masing).

Syarat-syarat amil zakat :
Islam
Laki-laki
Merdeka
Mukallaf
Adil
Bisa melihat
Bisa mendengar
Mengerti masalah zakat (faqih / menguasai)

d. Muallaf
Secara harfiyah, muallaf qulubuhum adalah orang-orang yang dibujuk hatinya. Sedangkan orang-orang yang termasuk muallaf, yang nota bene berhak menerima zakat adalah :
1. Orang yang baru masuk Islam dan Iman (niat) nya masih lemah
2. Orang yang baru masuk Islam dan imannya sudah kuat, namun dia mempunyai kemuliaan dikalangan kaumnya. Dengan memberikan zakat kepadanya, diharapkan kaumnya yang masih kafir mau masuk Islam.
3. Orang Islam yang melindungi kaum muslimin dari gangguan dan keburukan orang-orang kafir
4. Orang Islam yang membela kepentingan kaum muslimin dari kaum muslim yang lain yang dari golongan anti zakat atau pemberontak dan orang-orang non Islam.
Semua orang yang tergolong muallaf di atas berhak menerima zakat dengan syarat Islam. Sedangakan membujuk non muslim dengan menggunakan harta zakat itu tidak boleh.

e. Budak mukatab
Budak mukatab yaitu budak yang dijanjikan merdeka oleh tuannya apabila sudah melunasi sebagian jumlah tebusan yang ditentukan dengan cara angsuran. Tujuannya untuk membantu melunasi tanggungan dari budak mukatab.

f. Ghorim (orang yang berhutang)
Ghorim terbagi menjadi 3 bagian :
1. Orang yang berhutang untuk mendamaikan dua orang atau dua kelompok yang sedang bertikai.
2. Orang yang berhutang untuk kemaslahatan diri sendiri dan keluarga.
3. Orang yang berhutang untuk kemaslahatan umum, seperti berhutang untuk membangun masjid, sekolah, jembatan dan lain-lain.
4.Orang yang berhutang untuk menanggung hutangnya orang lain.

g. Sabilillah
Sabilillah yaitu orang yang berperang di jalan Allah dan tidak mendapatkan gaji. Sabilillah berhak menerima zakat untuk seluruh keperluan perang. Sejak berangkat sampai kembali, sabilillah dan keluarganya berhak mendapatkan tunjangan nafkah yang diambilkan dari zakat. Sedangkan yang berhak memberikan zakat untuk sabilillah adalah imam (penguasa) bukan pemilik zakat.

Keterangan :
Dikalangan ulama terdapat khilaf tentang makna fii sabilillah; Ada pendapat mengatakan bahwa yang dimaksud fii sabilillah tiada lain adalah orang-orang yang menjadi sukarelawan untuk berperang di jalan Allah Swt dan tidak mendapatkan gaji, dan inilah pendapat mayoritas para ulama (pendapat yang kuat). Sebagian ulama mengatakan bahwa fii sabilillah adalah semua aktifitas yang menyangkut kebaikan untuk Allah sebagaimana dikatakan oleh Imam Al-Qaffal, seperti untuk sarana-sarana pendidikan dan peribadatan Islam. Dan pendapat ini adalah lemah.

h. Ibnu sabil (musafir)
Ibnu sabil yaitu orang yang memulai bepergian dari daerah tempat zakat atau musafir yang melewati daerah tempat zakat dengan syarat :
1. Bukan bepergian untuk maksyiat
2. Membutuhkan biaya atau kekurangan biaya. Walaupun ia mempunyai harta di tempat yang ia tuju.

Orang-orang yang tidak berhak menerima zakat :
1. Orang kafir atau murtad
2. Budak / hamba sahaya selain budak mukatab
3. Keturunan dari bani Hasyim dan Bani Muthalib (para habaib), sebagaimana hadits shohih, Nabi Saw bersabda :
إِنَّ هَذِهِ الصَّدَقَاتِ إِنَّمَا هِيَ أَوْسَاخُ النَّاسِ وَإِنَّهَا لَا تَحِلُّ لِمُحَمَّدٍ وَلَا لِآلِ مُحَمَّدٍ
“ Sesungguhya shodaqah ini (zakat) adalah kotoran manusia dan tidak dihalalkan bagi Muhammad dan keluarga Muhammad “.
4. Orang kaya. Yaitu orang yang penghasilannya sudah lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhan pokok hidupnya.
5. Orang yang ditanggung nafkahnya. Artinya, orang yang berkewajiban menanggung nafkah, tidak boleh memberikan zakatnya kepada orang yang ditanggung tersebut.

Mekanisme pembagian zakat
Apabila zakat dibagikan sendiri oleh pemilik atau wakilnya, maka perinciannya sebagai berikut :
- Jika orang yang berhak menerima zakat terbatas (bisa dihitung), dan harta zakat mencukupi,maka mekanisme mengeluarkan zakatnya harus mencakup semua golongan penerima zakat yang ada di daerah tempat kewajiban zakat. Dan dibagi rata antar golongan penerima zakat.

- Jika orang yang berhak menerima zakat tidak terbatas atau jumlah harta zakat tidak mencukupi,maka zakat harus diberikan pada minimal tiga orang untuk setiap golongan penerima zakat.
Pemilik zakat tidak boleh membagikan zakatnya pada orang-orang yang bertempat di luar daerah kewajiban zakat. Zakat harus diberikan pada golongan penerima yang berada di daerah orang yang dizakati meskipun bukan penduduk asli wilayah tersebut.
Sedangkan jika pembagian dilakukan oleh Imam (penguasa), baik zakat tersebut diserahkansendiri oleh pemilik kepada Imam atau diambil oleh Imam, maka harus dibagi dengan cara sebagai berikut :
a. Semua golongan penerima zakat yang ada harus mendapat bagian
b. Selain golongan amil, semua golongan mendapat bagian yang sama.
c. Masing-masing individu dari tiap golongan penerima mendapat bagian (jika harta zakat mencukupi)
d. Jika hajat dari masingf-masing individu sama, maka jumlah yang diterima juga harus sama.

Catatan :
Menurut pendapat Imam Ibnu Ujail Rh adalah :
1. Zakat boleh diberikan pada satu golongan dari beberapa golongan yang berhak menerima zakat.
2. Zakatnya satu orang boleh diberikan pada satu yang berhak menerima zakat.
3. Boleh memindah zakat dari daerah zakat.
Tiga pendapat terakhir boleh kita ikuti (taqlid) walaupun berbeda dengan pendapat dari Imam Syai’i . Mengingat sulitnya membagi secara rata pada semua golongan, apalagi zakat fitrah yang jumlahnya tidak begitu banyak.

Tanya jawab seputar masalah zakat :
Soal. Sah kah panitia zakat / amil yang dibentuk oleh kelurahan ?
Jawab. Jika memenuhi persyaratan-persyaratannya seperti diangkat oleh Imam dan panitia itu termasuk orang yang menguasai bab zakat, maka dapat disebut amil zakat.
( Buka kitab Al-Bajury, jilid 1 hal: 290 )
Soal. Apakah pengurus panitia zakat yang didirikan oleh suatu organisasi Islam itu termasuk amil menurut Syare’at, ataukah tidak ?
Jawab. Panitia pembagian zakat yang ada pada waktu ini tidak termasuk amil zakat menurut agama Islam, sebab mereka tidak diangkat oleh Imam (kepala negara).
(Buka kitab Al-Bajuri 1/283 dan At-Taqrirat : 424)
Soal. Bolehkah zakat fitrah dijual oleh panitia zakat dan hasil penjualannya dipergunakan menurut kebijaksanaan panitia ?
Jawab. Zakat fitrah tidak boleh dijual kecuali oleh mustahiqnya.
(Buka kitab Al-Anwar juz 1 bab zakat)
Soal. Bolehkah zakat atau sebagiannya dijadikan modal usaha bagi panitia-panitia zakat atau badan-badan sosial tersebut ?
Jawab. Tidak boleh zakat atau sebagiannya dijadikan modal usaha bagi panitia-panitia atau badan-badan sosial.
(Buka kitab Al-Muhadzdzab, jilid 1 hal : 169)

Referensi :
1. Bulughul Maram
2. Fathul Qorib
3. Tanwirul Qulub
4. Hasyiah Al-Bajuri
5. Bughyatul Mustarsyidin
6. I’anah At-Tholibin
7. Al-Majmu’ Syarhul Muhadzdzab
8. Tuhfatul Muhtaj
9. Ihya Ulumuddin
10. Ahkamul Fuqaha

(Ibnu Abdillah Al-Katibiy)

sumber:berbagai sumber

Kamis, 09 Juli 2015

Ini Dia Beberapa Golongan-Golongan yang Dirindukan Surga

[Khazanah]:Surga merupakan tempat yang sangat indah,dimana air sungai mengalir derasnya dan apa saja yang kita inginkan selalu dikabulkan oleh allah s.w.t. tidak mudah  untuk meraih surganya allah. kita selama hidup di dunia harus taat dan patuh padanya. mengikuti apa yang sudah ditetapkannya dan berusaha untuk menjauhi larangannya. ada beberapa golongan yang sangat dirindukan surga. mungkin ini adalah sebuah contoh yang nyata agar manusia berlomba-lomba melakukan kebaikan selama hidupnya.penasaran berikut informasinya.


 قُلْ أَؤُنَبِّئُكُم بِخَيْرٍ مِّن ذَلِكُمْ لِلَّذِينَ اتَّقَوْا عِندَ رَبِّهِمْ جَنَّاتٌ تَجْرِي مِن تَحْتِهَا الأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا

Katakanlah: “Inginkah aku kabarkan kepadamu apa yang lebih baik dari yang demikian itu?”. Untuk orang-orang yang bertakwa (kepada Allah), pada sisi Tuhan mereka ada surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka kekal didalamnya.” [QS: Ali Imron: 14]
Dalam ayat lain dikatakan;

وَسَارِعُواْ إِلَى مَغْفِرَةٍ مِّن رَّبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَاوَاتُ وَالأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ

“Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi,” (QS Ali Imran : 133).
Banyak jalan untuk menggapai surga. Beberapa diantaranya seperti tercantum dalam sabda Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wassllah berikut, “Surga merindukan empat orang : pembaca Al-Qur’an, orang yang mengekang lisannya, orang yang gemar memberi makan orang yang lapar, dan orang yang berpuasa di bulan Ramadhan.”
Ketiga hal pertama dalam hadits di atas terkumpul pada orang yang berpuasa.
Pertama, saat puasa selama bulan Ramadhan, kita dianjurkan agar memperbanyak membaca Al-Qur’an. Baik membaca tadarus, membaca dengan menyimak terjemahnya, membaca tafsir, maupun mengupas ayat-ayat Al-Qur’an bersama dengan ulama serta membaca buku-buku agama.
Kedua, saat puasa kita diharuskan menjaga lidah kita dari berkata-kata dusta, kotor, mengumpat maupun erotis yang dapat mengundang nafsu birahi. Meski tidak membatalkan ibadah puasa, tapi setidaknya hal-hal tersebut menghilangkan pahala puasa.
Orang yang tidak dapat mengendalikan lidahnya saat berpuasa adalah orang yang merugi. Seperti ditegaskan oleh Nabi, “Berapa banyak dari orang-orang yang berpuasa, yang tidak meperoleh apa-apa dari puasa mereka kecuali hanya lapar dan haus.”
Ketiga, selama puasa, kita dianjurkan memperbanyak sedekah kepada mereka yang tidak punya. Mulai dari yang dekat, terutama tetangga dan sanak kerabat.
Rasulullah sallallahu’alaihi wa sallam bersabda:

مَن فطَّر صائماً كان له مثل أجره غير أنه لا ينقص من أجر الصائم شيء ” .
رواه الترمذي

“Barangsiapa yang memberi buka orang puasa, maka baginya pahala semisalnya tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa sedikitpun.” [HR. Tirmizi]
Ringkasnya, kalau kita menekuni salah satu dari empat hal pada hadits di atas saja, surga merindukan kita, apalagi kalau keempatnya kita kerjakan. Tentu saja semua itu harus dikerjakan dengan ikhlas.
Semoga kita termasuk orang yang dirindukan oleh surga. Adakah kerinduan yang lebih tinggi dari itu?

لو يعلم العباد ما في رمضان لتمنت أمتي أن تكون السنة كلها رمضان

“Seandainya umatku tahu keutamaan dan keagungan bulan Ramadhan, niscaya mereka mengharapkan agar selama setahun penuh menjadi bulan Ramadhan,” demikian sabda Rasulullah.
Selamat bersiap-siap menyambut Ramadhan, dan semoga menjadi orang-orang yang ditunggu oleh surga Nya Allah Subhanahu Wata’ala.*

sumber:hidayahtullah.com