Minggu, 30 Oktober 2016

Tahukah Kamu Sungai Di dalam Laut,Bukti Kebenaran Al-Qur'an?

[Khazanah]:Percayakah Anda adanya sungai di dalam laut? Tentu, kebanyakan orang berpikir itu adalah suatu hal yang tidak mungkin. Karena pada dasarnya sungai itu airnya tawar, sedangkan laut airnya asin. Jadi, apakah mungkin keduanya bisa ada dalam satu tempat, namun tak bercampur? Nah, inilah salah satu bukti kebesaran Allah SWT, yang telah Dia beritahukan dalam kitab suci umat Islam.
Jika kita lahir di zaman kuno, saat belum ada peralatan “Deep Sea Diving”, kita takkan pernah tahu jika di dalam laut ada sungai tawar yang sama mengalir tapi terpisah seperti ada dinding penghalang.
Mr. Jacques Yves Costeau, seorang ahli oceanografer dan ahli selam terkemuka dari Perancis, yang dikenal sebagai orang yang sepanjang hidupnya menyelam ke perbagai dasar samudera di seantero dunia dan membuat filem dokumenter tentang keindahan alam dasar laut untuk ditonton di seluruh dunia, ketika sedang melakukan eksplorasi di bawah laut, tiba-tiba ia menemui beberapa kumpulan mata air tawar segar yang sangat nikmat rasanya karena tidak bercampur/ tidak melebur dengan air laut yang asin di sekelilingnya, seolah-olah ada dinding atau membran yang membatasi keduanya.


Fenomena ganjil itu memusingkan Mr. Costeau dan mendorongnya untuk mencari penyebab terpisahnya air tawar dari air asin di tengah-tengah lautan. Ia mulai berpikir, jangan-jangan itu hanya halusinansi atau khayalan sewaktu menyelam. Waktu pun terus berlalu setelah kejadian tersebut, namun ia tak kunjung mendapatkan jawaban yang memuaskan tentang fenomena ganjil tersebut.

Hingga akhirnya ia menemukan jawaban dari apa yang ia cari tersebut di salah seorang professor Muslim. Profesor itu teringat pada ayat al-Quran tentang bertemunya dua lautan (surat Ar-Rahman ayat 19-20) yang sering diidentikkan dengan Terusan Suez. Ayat itu berbunyi “Marajal bahraini yaltaqiyaan, bainahumaa barzakhun laa yabghiyaan.” Artinya, “Dia biarkan dua lautan bertemu, di antara keduanya ada batas yang tidak boleh ditembus.”

Kemudian dibacakan surat al-Furqan ayat 53, “Dan Dialah yang membiarkan dua laut mengalir (berdampingan); yang ini tawar lagi segar dan yang lain asin lagi pahit; dan Dia jadikan antara keduanya dinding dan batas yang menghalangi.”

Hal ini membuktikan kebenaran dari ayat al-Quran tentang janji Allah yang akan menampakkan keindahan ciptaannya. “Akan Kami perlihatkan secepatnya kepada mereka kelak, bukti-bukti kebenaran Kami di segenap penjuru dunia ini dan pada diri mereka sendiri, sampai terang kepada mereka, bahwa al-Quran ini suatu kebenaran. Belumkah cukup bahwa Tuhan engkau itu menyaksikan segala sesuatu,” (QS. Fushshilat: 53).

Subhanallah, lagi-lagi Allah telah menunjukkan kebenaran ciptaan-Nya kepada kita, selaku makhluk-Nya. Dan hal ini membuktikan kebenaran al-Quran bahwa apa yang terisi di dalamnya bukanlah karangan dari Nabi Muhammad SAW semata, tetapi mutlak dari Allah SWT.(isp/odn)

10 Fakta Yang Harus Anda Ketahui Tentang Titian Siratul Mustaqim

[KHAZANAH]-Umat muslim juga meyakini sepenuhnya bahwa sirotul mustakim adalah jembatan penghubung antara surga dan neraka. Pun, titian siratul mustaqim banyak digambarkan oleh banyak ulama bahwa besarnya lebih kecil sebanyak 7 kali dari sehelai rambut kita.


Terbayang bukan? Untuk menuju surga di kehidupan akhirat kelak, kita harus melewati jembatan yang besarnya tujuh kali lebih kecil dari rambut ini. Secara logika, sangat mustahil. Namun, itulah kebesaran dan pertolongan Allah untuk orang-orang yang beriman dan baik catatan amalnya selama hidup di dunia.

Shirath al mustaqim sendiri diambil dari bahasa Arab yang banyak dijumpai kosakatanya dalam Al Quran. Bahkan, kata ini hampir setiap nafas diucapkan umat muslim saat membaca surat al fatihah yang tiba pada kata "ihdinas siratal mustaqim" yang apabila diterjemahkan dalam bahasa Indonesia berarti tunjukkanlah kami ke jalan yang lurus.

Jadi, secara harfiah siratul mustaqeem (ejaan bahasa Inggris) arti dan maknanya adalah jalan lurus atau juga bisa ditafsirkan jembatan lurus.

Dalam keyakinan umat muslim sebagaimana dijelaskan dalam sumber hukum Islam, jembatan siratul mustaqeem terbentang panjang di atas neraka di mana jalan akhir dari jembatan ini adalah surga. Tentu, deskripsi yang diambil dari Al Quran dan hadis menceritakan bahwa banyak orang terjatuh ke dalam api neraka dan tak sedikit yang bisa melewati hanya dalam kedipan mata atau secepat kilat. Semua itu, tidak lepas dari amal baik dan buruk yang diperbuat manusia selama hidupnya.

Lebih tajam dari pedang

Fakta titian sirotul mustakim digambarkan dengan sebuah garis yang lebih lembut dari rambut dan lebih tajam dari pedang. Terkait dengan keadaan neraka dan jembatan sirath al mustaqim, Al Quran sudah menjelaskan dalam surat Al Maryam ayat 71-72 yang setidaknya memiliki arti dan makna di bawah ini:

"Dan tak ada satu orang pun dari kalian semua, melainkan datang menuju neraka. Bagi Tuhanmu, hal itu merupakan kemestian yang telah ditetapkan. Lantas Kami akan menyelamatkan umat yang bertakwa dan membiarkan umat yang dzalim di neraka dengan keadaan berlutut."

Licin dan berduri

Jika ada yang bertanya titian siratul mustaqim di mana letaknya? Apa dan bagaimana penggambaran jembatan shirotol mustaqim? Untuk menjawab pertanyaan ini, ada satu hadis shahih dan diakui kebenarannya diriwayatkan oleh Al Bukhari yang artinya kurang lebih sebagaimana di bawah ini:

"Licin (serta bersifat) menggelincirkan. Di atas (jembatan siratul mustakim) dijumpai besi-besi pengait dan kawat yang berduri di mana ujungnya bentuknya bengkok. Jembatan itu bagai sebuah pohon yang memiliki duri di Nejd, dikenal pohon Sa'dan.. Serta dibentangkan jembatan jahanam. Aku adalah orang yang pertama melewatinya. Pada saat itu, para rasul berdoa: Ya Allah, selamatkanlah. Pada sirath itu juga ada pengait-pengait layaknya duri pohon Sa'dan. Hanya saja, tidak ada yang tahu ukuran besarnya, kecuali hanya Allah Swt. Oleh karena itu, ia mengaitkan manusia berdasarkan amalan mereka."

Demikian ulasan seputar titian siratul mustaqim yang bersumber dari Al Quran dan hadits yang bisa disimpulkan menjadi 10 fakta, yaitu:
  1. Terjadi di kehidupan akhirat
  2. Banyak yang jatuh dan juga yang selamat
  3. Jembatan menuju surga dengan neraka di bawahnya
  4. Licin dan menggelincirkan
  5. Setajam pedang
  6. Tujuh kali lebih kecil dari sehelai rambut manusia
  7. Digambarkan durinya seperti pohon Sa'dan di dunia
  8. Berduri dengan ujungnya yang bengkok
  9. Ukuran pasti besar kecilnya jembatan hanya Allah yang tahu
  10. Jadi penentu manusia apakah ia masuk surga atau neraka berdasarkan dari perbuatannya di dunia
Semoga kita termasuk hamba-hamba allah yang bisa selamat dari titian siratul mustaqim,amin (isl/odn)