[Khazanah]:Qarun (Bahasa Arab قارون
) adalah salah seorang sepupu Musa, berasal dari Bani Israel. Qarun
disebut dalam Al-Quran sebanyak empat kali, dua kali di surah Al-Qasas,
satu kali di surah Al-'Ankabut dan satu kali di surah Al-Mu’min.Qarun
adalah orang yang sering memakerkan kekayaan.
Jadi kebiasaannya adalah membawa sepuluh orang kuat kemanapun dia pergi. Kesepuluh orang ini adalah pria-pria perkasa yang berotot kekar. Mereka mengikuti Qarun kemanapun dia pergi hanya untuk membawakan kunci-kuncinya. Meskipun sudah dibawa sepuluh orang pria perkasa, tetap saja mereka merasa bahwa kunci-kunci Qarun terasa berat.
Jadi ketika Qarun keluar membawa semua hartanya dan orang-orang di jalan melihatnya dengan terkagum-kagum, Ada orang di sisi kanan dan ada di sisi kiri, sedangkan parade Qarun berada di tengah-tengahnya. Ketika dia merasakan keangkuhan yang tertinggi dan berpikir “Wow, inilah diriku!”
Qarun adalah sepupu Musa, anak dari Yashar adik kandung Imran ayah Musa.
Baik Musa maupun Qarun masih keturunan Yaqub, karena keduanya merupakan
cucu dari Quhas putra Lewi, Lewi bersaudara dengan Yusuf anak dari
Yaqub, hanya berbeda ibu. Silsilah lengkapnya adalah Qarun bin Yashar
bin Qahit/ Quhas bin Lewi bin Yaqub bin Ishaq bin Ibrahim.
Awal kehidupan Qarun sangatlah miskin dan memiliki banyak anak. Sehingga
pada suatu kesempatan ia meminta Musa untuk mendoakannya kepada Allah,
yang ia pinta adalah kekayaan harta benda dan permintaan tersebut
dikabulkan oleh Allah. Dikisahkan pula dalam Al-Qur'an dia juga sering
mengambil harta dari Bani Israel yang lain dan dia memiliki ribuan
gudang harta melimpah ruah, penuh berisikan emas dan perak.
Setelah menjadi kaya raya, Qarun menjadi orang yang sombong dan suka
pamer. Orang-orang kaya biasanya menyimpan kunci harta mereka dalam
tempat rahasia agar tidak diketahui orang lain. Qarun bisa saja membuat
sebuah tempat besar yang tersembunyi untuk menampung kunci-kuncinya,
tapi dia tidak melakukannya karena dia ingin menunjukkan kekuatan dan
kekuasaannya.
Jadi kebiasaannya adalah membawa sepuluh orang kuat kemanapun dia pergi. Kesepuluh orang ini adalah pria-pria perkasa yang berotot kekar. Mereka mengikuti Qarun kemanapun dia pergi hanya untuk membawakan kunci-kuncinya. Meskipun sudah dibawa sepuluh orang pria perkasa, tetap saja mereka merasa bahwa kunci-kunci Qarun terasa berat.
Kebiasaan Qarun yang lain adalah dia selalu mengenakan pakaian yang
berbeda setiap kali keluar rumah. Pakaian-pakaiannya merupakan
jubah-jubah mewah yang paling mahal di zaman itu. Dia juga punya banyak
kuda, punya tentara pribadi, punya bodyguard, punya banyak istana, dan
harta benda. Tidak terhitung jumlah kekayaan yang diberikan Allah
kepadanya.
Qarun juga bisa memainkan orang-orang, dia bisa melakukan apapun karena
punya kekuatan. Fir’aun adalah teman baik Qarun. Jika ada seseorang yang
punya masalah dengannya, Qarun tinggal memberitahu Fir’aun maka habislah
orang itu. Dia bisa membuat seseorang menjadi budak jika dia mau. Jadi
tak seorang pun berani dengan Qarun. Dia adalah seorang tiran yang
dijadikan Allah sebagai contoh di dalam Al-Qur’an.
Pada suatu hari, Qarun memilih pakaian terbaiknya. Kemudian dia pergi ke
pekarangan istananya yang luas dan dia berjalan-jalan sambil
memilih-milih kudanya. Akhirnya pandangannya tertuju ke salah satu kuda
miliknya sembari tangannya menunjuk. Dia berkata kepada pelayannya “Kuda
itu yang disana! Kuda yang memiliki bulu paling putih. Aku ingin
menaiki kuda itu sekarang!” Mereka menghias kuda itu dengan berbagai
macam pernak-pernik. Andaikan orang-orang di jalan melihat kuda putih
itu, tentu mereka akan terkagum-kagum melihatnya. Jadi dia menaiki kuda
putih itu dan berkata: “Tentara-tentaraku! Datanglah kemari!” Kemudian
dia menunjuk tentara-tentara terbaiknya. Lalu tentara-tentara itu
berbaris mengikutinya dari belakang. Kemudian dia menunjuk sepuluh orang
pria kekarnya dan berkata “Bawalah SEMUA harta-hartaku! Hari ini aku
ingin menunjukkan harta-hartaku pada orang-orang. Bawa semua emas,
perak, perunggu, barang-barang mewahku, koleksi pribadiku, dan yang
lainnya. Aku ingin kalian membawa semuanya. Bahkan kalian para tentara
juga harus membawanya! Ketika kita lewat, aku ingin semua orang
terkagum-kagum melihat banyaknya hartaku.”
Jadi dia membawa semua harta karunnyaa, ada begitu banyak rubi, permata,
mutiara, emas, dan perhiasan dalam berbagai bentuk. Ketika dia
berparade keliling kota dari istananya, orang-orang di jalan melihatnya.
Dan orang-orang yang menginginkan yang hanya menginginkan dunia ini
berkata “Lihatlah semua ini. Andai saja kita mempunyai apa yang Qarun
miliki.” Mereka sangat menginginkan harta itu. Bayangkanlah, seluruh
kota menyaksikannya. Di antara mereka juga ada ahli agama. Mereka
berkata “Jangan meminta seperti itu! Celakalah kamu! Sesungguhnya apapun
yang Allah berikan kepadamu sudah cukup.”
Jadi ketika Qarun keluar membawa semua hartanya dan orang-orang di jalan melihatnya dengan terkagum-kagum, Ada orang di sisi kanan dan ada di sisi kiri, sedangkan parade Qarun berada di tengah-tengahnya. Ketika dia merasakan keangkuhan yang tertinggi dan berpikir “Wow, inilah diriku!”
Tiba-tiba Allah memerintahkan bumi untuk menelannya! Jadi tiba-tiba bumi
bergemuruh. Kemudian jalanan mulai retak. Kemudian retakan itu semakin
membesar sehingga terciptalah sebuah lubang yang menganga. Lubang yang
besar itu menelan Qarun beserta semua tentaranya, kunci-kuncinya,
hartanya, bahkan Allah memerintahkan bumi untuk menelan istananya! Dan
orang-orang yang sedang mengamati, beberapa dari mereka berlarian, tapi
pada akhirnya mereka sadar bahwa bumi hanya menelan Qarun dan hartanya.
Kemudian bumi kembali seperti semula seakan-akan tidak ada yang terjadi.
Orang-orang sangat terkejut. Allah telah menunjukkan kepada orang-orang
dan Qarun tentang siapa Raja yang sesungguhnya.
”Sesungguhnya Qarun adalah termasuk
kaum Musa, maka ia berlaku aniaya terhadap mereka, dan Kami telah
menganugerahkan kepadanya perbendaharaan harta yang kunci-kuncinya
sungguh berat dipikul oleh sejumlah orang yang kuat-kuat. (Ingatlah)
ketika kaumnya berkata kepadanya: ‘Janganlah kamu terlalu bangga;
sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang terlalu membanggakan
diri’. Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu
(kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu
dari (keni`matan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain)
sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu
berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai
orang-orang yang berbuat kerusakan.”
Qarun berkata: “Sesungguhnya aku
hanya diberi harta itu, karena ilmu yang ada padaku”. Dan apakah ia
tidak mengetahui, bahwasanya Allah sungguh telah membinasakan umat-umat
sebelumnya yang lebih kuat daripadanya, dan lebih banyak mengumpulkan
harta? Dan tidaklah perlu ditanya kepada orang-orang yang berdosa itu,
tentang dosa-dosa mereka.” ”Maka keluarlah Qarun kepada kaumnya dalam
kemegahannya. Berkatalah orang-orang yang menghendaki kehidupan dunia:
“Moga-moga kiranya kita mempunyai seperti apa yang telah diberikan
kepada Qarun; sesungguhnya ia benar-benar mempunyai keberuntungan yang
besar”.
Berkatalah orang-orang yang
dianugerahi ilmu: “Kecelakaan yang besarlah bagimu, pahala Allah adalah
lebih baik bagi orang-orang yang beriman dan beramal saleh, dan tidak
diperoleh pahala itu kecuali oleh orang-orang yang sabar.” Maka Kami
benamkanlah Qarun beserta rumahnya ke dalam bumi. Maka tidak ada baginya
suatu golonganpun yang menolongnya terhadap azab Allah. dan tiadalah ia
termasuk orang-orang (yang dapat) membela (dirinya). Dan jadilah
orang-orang yang kemarin mencita-citakan kedudukan Qarun itu. berkata:
“Aduhai. benarlah Allah melapangkan rezki bagi siapa yang Dia kehendaki
dari hamba-hamba-Nya dan menyempitkannya; kalau Allah tidak melimpahkan
karunia-Nya atas kita benar-benar Dia telah membenamkan kita (pula).
Aduhai benarlah, tidak beruntung orang-orang yang mengingkari (ni`mat
Allah).” Negeri akhirat itu, Kami jadikan untuk orang-orang yang tidak
ingin menyombongkan diri dan berbuat kerusakan di (muka) bumi. Dan
kesudahan (yang baik) itu adalah bagi orang-orang yang bertakwa.”
(QS. Al-Qashash: 76-83)
sumber:wikipedia.org